Pengendalian hama tikus terpadu (PHTT) didasarkan pada pemahaman ekologi jenis tikus, dilakukan secara dini, intensif dan terus menerus / berkelanjutan dengan memanfaatkan teknologi pengendalian yang sesuai dan tepat waktu.
Kegiatan pengendalian dini untuk menurunkan populasi tikus serendah mungkin sebelum terjadi perkembangbiakan tikus yang cepat pada stadia generatif padi. Pelaksanaan pengendalian dilakukan oleh petani secara bersama-sama (berkelompok) dan terkoordinasi dalam skala luas (hamparan).
Langkah langkah pengendalian
Menerapkan pola tanam yang teratur dan waktu tanam seremak (tidak boleh lebih dari dua minggu).
Periode bero/pengolahan tanah, dilakukan gropyokan masal atau berburu tikus oleh semua anggota kelompoktani.
Kegiatan tersebut dapat berupa pembongkaran sarang tikus pada habitat utama seperti tanggul irigasi, jalan sawH, rel kereta api, lahan kosong dan lsinya. Apabila populasi tikus sangat tinggi daoat digunakan pengumpanan dengan rodentisida.
Periode pesemaian: pada daerah endemik tikus, pesemaian padi agar dilindungi dengan pagar plastik dan dipasang dua bubu perangkap. Untuk pesemaian berukuran 10 m x 10 m pada musim kemarau disarankan dipasang sistem bubu perangkap (TBS/ trap barrier system) ukuran 15 m x15 m untuk setiap 15 ha ditempatkan didekat habitat utama tikus dan dilakukan pengambilan tangkapan tikus setiap hari sampai panen.
Periode padi vegetatif : Sanitasi gulma pada habitat tikus, baik yang ada dihamparan sawah maupun disekitar sawah agar tidak digunakan sebagai sarang tikus. Dilakukan pengendalian secara mekanis, rodentisida bila populasi masih tinggi, pasang LTBS/ Linier trap barrier system didekat habitat utama dan dipindahkan setiap 5 hari , serta lakukan fumigasi sarang tikus.
Periode padi fase generatif : dilakukan fumigasi asap belerang pada setiap sarang aktif tikus, sanitasi gulma pada habitat utama dan pasang LTBS didekat habitat utama secara periodik.
Dengan berbagai langkah tersebut kelompoktani Kuce II desa Leran Kecamatan Kalitidu Kabupaten Bojonegoro telah melakukan PHTT sesuai dengan petunjuk dari petugas POPT. Diantaranya melakukan gerakan pengendalian dengan memakai umpan rodentisida dengan sekam padi yang mana Rodentisida dihancurkan dulu , jangan lupa untuk memakai sarung tangan plastik supaya rodentisida tidak kena kulit manusia sebab bisa membuat tikus tidak tertarik . Setelah itu meletakan rodentisida didekat lubang tikus yang aktif lalu ditutup dan didasari sekam.Karena tanaman padi masih dalam vase oertumbuhan maka memakai langkah dengan umpan.
Oleh : DIAN NGUJIWAT, SP - Koordinator Penyuluh Pertanian Kec. Kalitidu
|
|
|
|
|
Sangat Puas
33 % |
Puas
37 % |
Cukup Puas
5 % |
Tidak Puas
26 % |