dinperta.bojonegorokab.go.id — Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Kabupaten Bojonegoro menyelenggarakan kegiatan Pelatihan Pengoperasian Combine Harvester Besar di Desa Kedungprimpen, Kecamatan Kanor, Selasa (23/9/2025). Kegiatan ini dihadiri oleh perwakilan kelompok tani dari Kecamatan Kanor dan Sukosewu, dua wilayah yang tahun ini menerima bantuan combine harvester dari Pemerintah Provinsi Jawa Timur melalui dana APBD.

Acara dibuka oleh Lurah Kedungprimpen, Arumanto Nugroho Tejo Bhaskoro, yang menyampaikan rasa terima kasih atas bantuan alat pertanian modern tersebut. Dalam sambutannya, ia menekankan pentingnya pemanfaatan combine harvester secara maksimal meski kondisi lahan di wilayah Kanor memiliki tantangan tersendiri.

“Alhamdulillah dari Bojonegoro hanya dua desa yang mendapat bantuan, yakni Kedungprimpen dan Sukosewu. Patut kita syukuri bersama. Namun tantangan kita adalah bagaimana alat ini bisa menyesuaikan dengan kondisi lahan yang sulit. Harapannya ada masukan agar combine ini bisa dimodifikasi sehingga tetap bisa bekerja di berbagai kondisi,” tutur Arumanto.

Lebih lanjut, ia juga menyinggung pentingnya pengelolaan biaya sewa agar tetap kompetitif dengan tengkulak, sehingga alat ini bisa membantu petani menekan biaya produksi.

Sementara itu, Kepala Bidang Sarana, Prasarana, dan Perlindungan Tanaman DKPP Bojonegoro, Yuni Arba’atun, SP, MM, menegaskan bahwa bantuan combine harvester ini merupakan bentuk dukungan provinsi untuk meningkatkan efisiensi panen di tingkat petani.

“Kemudian alat ini dari APBD Provinsi Jawa Timur. Kebetulan hanya dua unit yang diberikan, dan ini sangat spesial. Dari 28 kecamatan di Bojonegoro, hanya Kanor dan Sukosewu yang mendapatkannya,” jelas Yuni.

Ia juga mendorong agar pelatihan operator tidak hanya sekadar praktik, tetapi juga bisa diikuti dengan sertifikasi agar memberikan pengakuan resmi kepada para operator combine. Selain itu, Yuni menekankan pentingnya administrasi dalam pengelolaan alat, baik dalam hal jadwal pemakaian maupun biaya operasional, untuk menghindari kesalahpahaman di kemudian hari.

Pelatihan kali ini menghadirkan teknisi dari Maksi, pabrikan pembuat combine harvester, yang memberikan arahan teknis sekaligus solusi terkait tantangan penggunaan alat di lahan sawah Bojonegoro yang beragam.

Dengan adanya pelatihan ini, DKPP Bojonegoro berharap combine harvester besar tidak hanya menjadi simbol modernisasi pertanian, tetapi benar-benar membantu petani meningkatkan produktivitas dan efisiensi panen.


By Admin
Dibuat tanggal 24-09-2025
155 Dilihat
Bagaimana Tanggapan Anda?
Sangat Puas
33 %
Puas
37 %
Cukup Puas
5 %
Tidak Puas
26 %