Dinas Pertanian Kabupaten Bojonegoro berupaya meningkatkan produktifitas, pendapatan petani dan kelestarian lingkungan melalui Kegiatan Sekolah Lapang Pengelolaan Tanaman Terpadu (SLPTT-Tembakau) Tahun 2019. Kegiatan SLPTT tembakau dimana 60% proses belajarnya dilakukan dilapangan mengambil pendekatan pengelolaan lahan, air, tanaman, OPT dan iklim secara terpadu dan berkelanjutan. Kegiatan ini bersifat partisipatif dimana membuka ruang bagi petani untuk memilih, memperaktekkan dan bahkan memberikan saran kepada penyuluh dan peneliti untuk menyempurnakan pengelolaan tanaman.
SLPTT tembakau tahun 2019 yang dilaksanakan oleh Dinas Pertanian Kabupaten Bojonegoro seluruhnya memanfaatkan Dana Bagi Hasil Cukai Hasil Tembakau (DBHCHT). Penerima manfaat kegiatan SLPTT tembakau tahun 2019 berjumlah 10 kelompok tani yang tersebar di sentra tembakau baik areal perluasan tembakau maupun intensifikasi. Agar kegiatan ini mempunyai manfaat bagi petani maka komponen teknologi yang dipilih disesuaikan menurut kebutuhan setempat (spesifik lokasi). Pemandu bersama sama petani menganalisis potensi, kendala dan peluang atau dikenal dengan PRA (Participatory Rural Appraisal) kemudian dari analisa tersebut dilakukan langkah perbaikan.
SLPPT tembakau sebagai salah satu bentuk metode penyuluhan selain untuk meningkatkan SDM petani ini juga bermanfaat sebagai transfer informasi dan teknologi baik dari pemandu/narasumber/tenaga ahli ke petani maupun dari petani ke petani lainnya. Melalui SLPTT tembakau, petani mendapatkan input(masukan) dari narasumber dan tenaga ahli. Tenaga ahli yang memberikan pelatihan adalah Balai Penelitian Tanaman Pemanis dan Serat (BALITTAS) dan Balai Besar Perbenihan dan Proteksi Tanaman Perkebunan (BBP2TP).
(Oleh : Hendri CP., Bidang Tanaman Perkebunan)
Sangat Puas
31 % |
Puas
38 % |
Cukup Puas
5 % |
Tidak Puas
26 % |