Dalam rangka meningkatkan produktivitas pertanian menuju terwujudnya swasembada pangan, Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Kabupaten Bojonegoro menggelar sosialisasi Asuransi Usaha Tani Padi (AUTP) serta tata kelola penyaluran pupuk bersubsidi 2026. Kegiatan ini dilaksanakan 26–27 November 2025 di Kecamatan Kanor dan Kecamatan Baureno di Aula Balai Penyuluh Pertanian (BPP) Kecamatan Kanor dan Kecamatan Baureno.

Sosialisasi yang digelar pada siang hari tersebut diikuti oleh puluhan petani, yaitu 21 Poktan perwakilan wilayah Kecamatan Kanor dan 51 Poktan perwakilan dari wilayah kecamatan Baureno. Kegiatan ini bertujuan memberikan pemahaman dan edukasi kepada petani mengenai pengelolaan usaha tani yang berkelanjutan serta pemanfaatan program perlindungan pertanian yang telah disiapkan pemerintah.

AUTP Berikan Perlindungan Usaha Tani

Asuransi Usaha Tani Padi (AUTP) menjadi salah satu materi utama dalam sosialisasi. Program ini dinilai sangat penting karena memberikan jaminan perlindungan modal kerja bagi petani apabila terjadi gagal panen akibat serangan organisme pengganggu tumbuhan, bencana alam, maupun faktor lain di luar kendali petani.

Melalui AUTP, petani diharapkan memiliki ketahanan usaha yang lebih kuat, sehingga kegiatan produksi padi tetap dapat berjalan meskipun menghadapi risiko kerugian.

Penjelasan Tata Kelola Pupuk Sesuai Perpres Nomor 6 Tahun 2025

Selain AUTP, petani juga diberikan pemahaman mengenai tata kelola pupuk bersubsidi sesuai Peraturan Presiden Nomor 6 Tahun 2025. Materi yang disampaikan mencakup mekanisme penyaluran pupuk, kriteria penerima manfaat, jenis pupuk yang disalurkan, hingga sistem digitalisasi melalui e-Rencana Definitif Kebutuhan Kelompok (ERDK).

Sistem ERDK diharapkan mampu memperkuat transparansi, validitas data, serta memastikan pupuk bersubsidi tepat sasaran hingga ke tingkat petani.

DKPP: Sosialisasi untuk Antisipasi Risiko dan Kelancaran Distribusi

Sub Koordinator Pupuk dan Sarana Alat dan Mesin Pertanian DKPP Bojonegoro, Tatik Kasiati, menegaskan bahwa kegiatan sosialisasi ini sangat penting untuk membantu petani memahami berbagai program pemerintah, terutama terkait antisipasi risiko gagal panen serta kelancaran distribusi pupuk bersubsidi.

“Kita memberikan sosialisasi dan edukasi kepada kelompok tani, khususnya terkait AUTP maupun tata kelola pupuk bersubsidi, sehingga program tersebut dapat tersampaikan dengan baik. Harapannya, permasalahan gagal panen bisa diantisipasi, dan penyaluran pupuk bersubsidi dapat berjalan lancar tanpa kendala berarti di tingkat kelompok tani,” jelasnya.

Selama sesi dialog, sejumlah petani juga menyampaikan harapan agar kualitas dan alokasi pupuk dapat ditingkatkan, terutama untuk mendukung masa tanam padi yang tengah berlangsung.

Realisasi Penyaluran Pupuk Tinggi, Bojonegoro Ajukan Tambahan Alokasi

Memasuki musim tanam kali ini, realisasi penyaluran pupuk bersubsidi di Kabupaten Bojonegoro tercatat cukup tinggi. Untuk menjaga ketersediaan pupuk dan mendukung kelancaran kegiatan cocok tanam, DKPP Bojonegoro telah mengajukan penambahan alokasi pupuk bersubsidi kepada DKPP Provinsi Jawa Timur.

Melalui sinergi program AUTP dan tata kelola pupuk bersubsidi yang semakin baik, diharapkan produktivitas pertanian Bojonegoro dapat meningkat dan turut mendukung terwujudnya swasembada pangan di wilayah Jawa Timur.


By Admin
Dibuat tanggal 04-12-2025
21 Dilihat
Bagaimana Tanggapan Anda?
Sangat Puas
32 %
Puas
36 %
Cukup Puas
5 %
Tidak Puas
27 %