dinperta.bojonegorokab.go.id —
Pemerintah Kabupaten Bojonegoro bekerja sama dengan Perum Perhutani menggelar kegiatan penanaman pohon alpukat varietas siger seluas 6 hektar di kawasan Wanawisata Perhutani, Desa Dander, Kecamatan Dander. Kegiatan yang berlangsung pada Rabu (28/5) ini dihadiri oleh Bupati dan Wakil Bupati Bojonegoro, Plt. Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian, Adm. Perhutani se-kabupaten Bojonegoro, kelompok tani, dan Lembaga Masyarakat Desa Hutan (LMDH).
Penanaman alpukat ini merupakan bagian dari program agroforestri yang bertujuan mewujudkan hutan yang produktif dan berkelanjutan. Alpukat dipilih karena memiliki nilai ekonomi tinggi, bermanfaat untuk kesehatan dan adaptif. Selain itu, tanaman alpukat diyakini mampu menahan erosi terutama jika ditanam pada lahan dengan kemiringan sedang, serta membantu dalam konservasi lingkungan.
Dalam sambutannya, Bupati Bojonegoro menekankan pentingnya kolaborasi antara Pemerintah Kabupaten, Perhutani, dan masyarakat dalam pengelolaan hutan. Ia menyatakan bahwa kegiatan ini bukan hanya tentang penanaman pohon, tetapi juga mencerminkan komitmen terhadap pengembangan ekonomi masyarakat dan pelestarian lingkungan.
"Sinergi antara pemerintah dan Perhutani menjadi kunci dalam mewujudkan hutan yang tidak hanya hijau tetapi juga menyejahterakan masyarakat," ujar Bupati.
Alpukat varietas siger dipilih karena cocok ditanam di dataran rendah seperti Bojonegoro. Alpukat siger mampu berbuah setelah berumur 2,5 tahun. Dengan harga pasar yang stabil, antara Rp. 18.000 hingga Rp. 24.000 per kg, maka alpukat diyakini dapat menjadi sumber pendapatan baru bagi masyarakat desa di sekitar hutan.
Program ini tidak hanya berhenti pada pengembangan tanaman alpukat saja, melainkan juga tanaman kopi, jambu air, dan durian. Meskipun durian dinilai kurang sesuai dengan iklim Bojonegoro, tetapi di wilayah tertentu seperti Kecamatan Sekar durian mampu tumbuh dan berbuah dengan baik. Diversifikasi ini diharapkan dapat memperkuat ketahanan pangan, meningkatkan nilai ekonomi hutan, dan mendukung konservasi keanekaragaman hayati.
Kegiatan ditutup dengan prosesi penanaman alpukat secara simbolis oleh Bupati Bojonegoro bersama Wakil Bupati Bojonegoro, dan dilanjutkan diskusi. Dalam diskusi yang melibatkan tim dari Perhutani, Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian, dan kelompok tani membahas tentang teknis budidaya alpukat sebagai kunci keberhasilan dan berkelanjutan program ini.
Ketua Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan) Sumber Makmur sebagai penerima kegiatan ini, menyambut baik inisiatif tersebut. Ia menilai bahwa pelibatan aktif kelompok tani akan memperkuat rasa kepemilikan masyarakat terhadap hutan dan meningkatkan peluang keberhasilan jangka panjang.
“Kami siap mendukung dan merawat tanaman ini agar kelak bisa menjadi sumber penghidupan baru bagi masyarakat desa,” ungkapnya.
Melalui program ini, Bapak Bupati Bojonegoro menegaskan bentuk sinergi antara Pemerintah Kabupaten dengan Perhutani serta Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian diwujudkan dengan menanam tanaman buah-buahan di lahan Perhutani untuk kesejahteraan masyarakat sekitar hutan dan kelestarian hutan.
![]() |
![]() |
![]() |
![]() |
Sangat Puas
33 % |
Puas
38 % |
Cukup Puas
5 % |
Tidak Puas
24 % |