Panen Demplot Bawang Merah dengan Teknologi TSS di Kecamatan Kapas (Dokumentasi Firmanda Rizky Haditiya/DKPP Bojonegoro)

dinperta.bojonegorokab.go.id - Bawang merah merupakan komoditas hortikultura unggulan.  Kelancaran pasokannya perlu menjadi perhatian agar tidak berdampak negatif terhadap perekonomian. Kabupaten Bojonegoro sebagai salah satu daerah penghasil bawang merah, terus berupaya mendorong peningkatan produksi melalui teknologi True Seed of Shallot (TSS).  Kendala saat ini, produksi masih bergantung pada ketersediaan umbi bermutu yang terbatas dan harganya fluktuatif.  Selain itu, penanaman umbi terus-menerus menyebabkan akumulasi patogen, terutama virus.

Teknologi TSS menawarkan alternatif lain dalam penyediaan benih bermutu bawang merah.  Beberapa keuntungan penggunaan benih TSS dalam budidaya bawang merah di Indonesia, diantaranya benih tersedia sepanjang tahun, mudah dalam pengiriman dan berkualitas tinggi.  Meskipun teknologi ini sudah lama, namun implementasi di tingkat masih minim sehingga perlu diseminasi melalui berbagai bentuk kegiatan. 

Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Kabupaten Bojonegoro menyelenggarakan kegiatan Farmer Field Day, sekaligus panen demplot budidaya bawang merah dengan TSS di Desa Kapas Kecamatan Kapas (21/08/2024).  Kegiatan tersebut dihadiri Kepala DKPP Bojonegoro, Kepala Bidang Tanaman Pangan Hortikultura dan Perkebunan (TPHP), Peneliti BRIN, Perwakilan Produsen Benih Panah Merah, Camat Kapas, Pj. Kepala Desa Kapas beserta Penyuluh dan Petani dari 15 kecamatan yang memiliki potensi bawang merah.

"Kita terus mengupayakan agar para petani di Kabupaten Bojonegoro dapat mengadopsi teknologi-teknologi untuk budidaya tanaman bawang merah.  Kegiatan demplot seperti ini sudah dilaksanakan sejak tahun 2023, sekarang kita lakukan dibeberapa titik yang tersebar di Kabupaten Bojonegoro.  Harapannya lebih banyak petani yang berminat budidaya bawang merah dengan teknologi TSS ini, karena hasil panennya tidak kalah dengan konvensional, dari segi cost jauh lebih murah."  Jelas Kepala DKPP Bojonegoro, Helmy Elisabeth, SP., MM.

Lebih lanjut, peneliti Senior BRIN Ir. Baswarsiati, MS menyampaikan bahwa kedepan fokus pengembangan adalah mencari SDM yang mumpuni untuk menangani persemaian.  "Petani kita masih kesulitan untuk menyemai, jadi memang kedepan perlu disiapkan calon pelaku usaha persemaian benih TSS yang siap tanam." Jelasnya

Selama ini, DKPP Kabupaten Bojonegoro bekerjasama dengan BRIN untuk mendampingi kegiatan demplot sekaligus mengenalkan kepada petani cara budidaya bawang merah sesuai dengan kaidah Good Agicultural Practices (GAP), sehingga dapat menghasilkan bawang merah yang berkualitas. [frh]


By Admin
Dibuat tanggal 23-08-2024
81 Dilihat
Bagaimana Tanggapan Anda?
Sangat Puas
30 %
Puas
41 %
Cukup Puas
5 %
Tidak Puas
24 %