Obor pangan lestari (OPAL) telah terbukti sebagai penyedia sumber pangan dan gizi masyarakat. Setelah panen sayuran sistem hidroponik beberapa waktu yang lalu di OPAL depan kantor Disperta Bojonegoro, kini giliran panen ikan lele, Selasa (4/2/2020).

Ida Yuliastuti, Kasi Tanaman Padi dan Palawija, yang menangani kegiatan OPAL mengatakan bahwa panen lele ini didapatkan dari kolam berukuran 3x1,5 meter samping kebun hidroponik. Ditebari bibit lele dumbo sebanyak 400 ekor sekitar satu setengah bulan yang lalu. Hasil panen perdana kemudian ditawarkan kepada staf dan PPL Disperta yang kebetulan hari itu sedang rapat rutin awal bulan.

"Monggo bapak/ibu yang mau membeli lele dari kolam opal dekat hidroponik, murah meriah, pakan terjamin higienis. Setelah rapat dinas bisa merapat ke kolam bagi yang berminat," kata Ida menawarkan lewat WAG Disperta.

Kembali lagi tentang OPAL, bu Ida, nama panggilanya, melanjutkan bahwa tujuan OPAL adalah memanfaatkan lahan perkantoran/pekarangan sebagai penyedia pangan dan gizi.

"OPAL di Disperta ini juga sebagai sarana percontohan untuk masyarakat dalam memanfaatkan pekarangan sebagai sumber pangan dan gizi. Nah, dengan adanya budidaya lele ini bertujuan untuk pemenuhan kebutuhan proteinya," kata Ida, Rabu (5/2/2020).

Ida melanjutkan, dalam membangun ketahanan pangan nasional, penguatan ketahanan pangan keluarga sangat penting dilakukan, yang dimulai dari keluarga. Kalau keluarga tahan pangan secara nasional juga akan tahan pangan.

"OPAL merupakan perubahan dari kawasan rumah pangan lestari (KRPL) yang didesain untuk pemanfaatan lahan pekarangan rumah tangga untuk ditanami aneka buah, sayur, peternakan, dan perikanan," kata wanita bergelar STP ini.

"OPAL juga difokuskan untuk mengentaskan daerah rentan rawan pangan yang sudah diidentifikasi , sehingga nantinya masyarakat tidak saja tercukupi panganya, tetapi juga meningkatkan kesejahteraannya. Dengan meningkatnya kesejahteraan, diharapkan konsumsi pangan masyarakat menjadi lebih beragam, bergizi seimbang dan aman. Keberadaan OPAL juga untuk menyelesaikan masalah stunting, sehingga mulai 2019 kegiatan ini lebih digalakan lagi," terang Ida lagi.

Sementara itu saat panen perdana sayuran hidroponik beberapa waktu yang lalu, Helmy Elisabeth, Kepala Dinas Pertanian mengatakan bahwa OPAL merupakan salah satu upaya untuk pemanfaatan lahan pekarangan serta upays pemenuhan gizi masyarakat baik nabati maupun hewani.

"Apabila dilakukan secara konsisten dan masif maka OPAL bisa sebagai upaya diversifikasi pangan," lanjut Helmy.

Iskak Riyanto, S.P., PPL Kecamatan Kedungadem.


By Admin
Dibuat tanggal 06-02-2020
441 Dilihat
Bagaimana Tanggapan Anda?
Sangat Puas
26 %
Puas
45 %
Cukup Puas
3 %
Tidak Puas
26 %