Kristianingsih (tengah) memaparkan materi dalam sesi Bertani on Cloud. (Dokumentasi Sriani/DKPP Bojonegoro)
dinperta.bojonegorokab.go.id - Sering kita dengar keluhan petani tentang nilai jual hasil pertanian yang tak sebanding dengan modal yang dikeluarkan. Sudah merawatnya lama dan banyak kendala, waktu dipanen harganya mengecewakan. Itulah yang kemudian membuat Kristianingsih, pengusaha dari desa Ngraseh kecamatan Dander kabupaten Bojonegoro untuk menginisiasi "Gading" pada tahun 1996. Awalnya hanya fokus pada produk olahan Singkong, kini telah dikenal sebagai produsen berbagai produk olahan hasil pertanian.
Tidak mau berhenti disitu, ia kemudian mendirikan Pusat Pelatihan Pertanian dan Perdesaaan Swadaya (P4S) Gading untuk menyebarluaskan ilmu dan pengalamannya selama berkecimpung di dunia usaha tersebut. Kali ini, Kristin, sapaan akrabnya, berkesempatan untuk berbagi ke khalayak yang lebih luas lewat sesi Bertani on Cloud "Bisnis Egg Roll Semarakkan Ramadhan" yang diselenggarakan oleh Kementerian Pertanian secara daring. Sesi itu menarik minat ratusan orang dari seluruh Indonesia dengan latar belakang yang beragam mulai dari pegawai pemerintah, pelaku UMKM, petani hingga ibu rumah tangga.
Dalam kegiatan tersebut, ia menjelaskan bagaimana awal memulai bisnis, menjalani bisnis, hingga melebarkan bisnisnya serta berbagi tips bagaimana membuat Egg Roll yang diminati konsumen dari berbagai rentang usia. "Keunggulan dari Egg Roll ini menggunakan produk-produk lokal dari petani seperti Labu Kuning, Ubi Jalar Ungu, Pisang raja, hingga daun Kelor yang sering dihargai murah di pasaran. Selain menghasilkan produk yang cantik, nutrisi dari produk lokal juga sangat bermanfaat" jelasnya.
Disamping inovasi yang terus digalakkan, ia juga berprinsip bahwa keberlanjutan usahanya tidak bisa lepas dari berbagai bentuk kolaborasi baik dengan pemerintah, pelaku usaha maupun masyarakat. "kami bergabung dalam Asosiasi Pengusaha Makanan Minuman dan Industri Kreatif (APMMIK) yang membantu dalam pemasaran, kami juga banyak melakukan promosi lewat dinas atau instansi terkait yang menyediakan stand untuk media promosi UMKM lokal" tambahnya.
Pada kesempatan yang sama, Helmy Elisabeth, SP., MM. Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Kabupaten Bojonegoro menyampaikan bahwa kegiatan pemerintah perlu mendorong para petani agar bisa berinovasi dalam rangka hilirisasi produk hasil pertanian. "Kita perlu terus masifkan, kita dengungkan, sosialisasi dan edukasi kepada petani, merangkul para stakeholder, bekerjasama dan bermitra salah satunya dengan P4S yang ada di kabupaten Bojonegoro sehingga bisa memberikan nilai tambah pada produk-produk hasil pertanian" jelasnya. [frh]
Sangat Puas
31 % |
Puas
38 % |
Cukup Puas
5 % |
Tidak Puas
26 % |