Programa penyuluhan pertanian tingkat desa bertujuan untuk merencanakan arah dan pedoman pencapaian tujuan penyuluhan. Programa disusun secara partisipatif masyarakat.

Kegiatan penyuluhan pertanian bertujuan untuk merubah pengetahuan, keterampilan, dan sikap (PKS) petani. Dengan perubahan tiga hal mendasar tersebut diharapkan SDM petani lebih maju, berusahatani lebih baik sehingga hasil panen meningkat, kesejahteraan petani juga ikut meningkat.

Seksi Metode dan Informasi Penyuluhan Dinas Pertanian Kabupaten Bojonegoro akhir bulan Januari 2020 ini melaksanakan kegiatan penyusunan Programa Penyuluhan Pertanian serentak di seluruh kecamatan yang di pusatkan di satu desa.

Penyusunan Programa Tingkat Desa wilayah Kecamatan Kedungadem bertempat di balai desa Desa Geger, Kecamatan Kedungadem, Kabupaten Bojonegoro, Selasa (28/1/2020).

Acara ini diikuti oleh oleh Kepala Desa beserta perangkat, tokoh masyarakat, tokoh agama, gabungan kelompok tani, dan kelompok tani Desa Geger. Dihadiri oleh tim Dinas Pertanian Bojonegoro, Korluh, PPL  BPP Kecamatan Kedungadem.

Agenda acara tahunan ini diawali dengan menyanyikan lagu Indonesia Raya, sambutan Kepala Desa, dan Kasi Metode dan Informasi Penyuluhan.

"Kami atas nama Pemdes Geger mengucapkan terimakasih kepada Dinas Pertanian Kabupaten Bojonegoro dan juga PPL Kecamatan Kedungadem yang telah memilih Desa Geger sebagai tempat penyusunan Programa Tingkat Desa yang diharapkan dapat membantu keluh kesah masyarakat Desa Geger khususnya bidang pertanian," kata Hantoro, Sekdes Geger yang mewakili Kepala Desa, Selasa (28/1/2020).

"Yang kedua semoga kegiatan ini berkesinambungan setiap tahun dan dapat ditindaklanjuti kepada masing-masing poktan sehingga bisa meningkatkan kesejahteraan anggota kelompok tani khususnya dan masyarakat Desa Geger pada umumnya," sambung Sekdes yang enerjik ini.

Sementara itu Kasi Metode dan Informasi penyuluhan, Mahmud dalam awal sambutanya memotivasi kelompok tani agar dapat digolongkan sebagai kelompok tani aktif, yaitu yang mengadakan pertemuan rutin dan mempunyai kas.

Selain itu Mahmud juga menyampaikan tentang re-organisasi kelompok tani yang pengurusnya masih dijabat oleh perangkat desa dan ASN. "Bulan Maret 2020 semua harus dire-organisasi," katanya, Selasa (28/1/2020).

"Bagi kelompok tani yang belum dapat kuota Kartu Petani Mandiri (KPM) mulai sekarang bisa menyiapkan diri untuk mengumpulkan foto copy KTP, KK, SPPT, dan juga dalam bentuk rekap exel. Kalau tiba-tiba mendapat kuota kan sudah siap, tinggal dikirim dokumenya ke BPP dan Dinas Pertanian," sambung Mahmud tentang program unggulan bidang pertanian Pemkab Bojonegoro saat ini.

Tentang programa desa Mahmud menyampaikan kepada kelompok tani agar mengusulkan apa saja kebutuhan petani untuk dimasukan dalam programa, baik kebutuhan fisik atau non fisik (SDM). Dari semua itu nanti bisa dijadikan rencana kerja tahunan PPL.

Penyusunan programa desa dipandu oleh penyuluh Desa Geger, Iskak Riyanto yang mengawali dengan rencana anggota kelompok (RAK) yang meliputi identifikasi potensi wilayah, kalender tanam, cita-cita keluarga petani, masalah yang dihadapi, matrik jadwal kegiatan, dan rencana kegiatan yang diusulkan.

Masalah yang dihadapi petani setelah dirangking dan memerlukan penanganan prioritas adalah organisme pengganggu tanaman (OPT). Yang pertama hama tikus sawah, disusul penyakit Blas/potong leher yang disebabkan jamur Pyricularia Oryzae.

Yang ketiga problema ketersedian air, karena sawah Desa Geger merupakan tadah hujan. Nomor empat benih unggul yang harganya mahal, dan yang terakhir atau yang kelima tentang langkanya tenaga kerja pertanian.

Untuk mengatasi masalah tersebut kemudian disusun rencana kerja penyuluh yang meliputi pertemuan dan penyuluhan rutin sebulan sekali, gerakan pengendalian hama tikus, pendirian rumah burung hantu (rubuha), praktik pembuatan bubur godok (burdok) dan pupuk organik.

Kemudian pengajuan alsintan berupa rice transplanter dan combine harvester, studi banding tentang bawang merah serta pelatihan pembibitan bawang merah.

Selanjutnya adalah untuk peningkatan SDM petani dengan pengusulan sekolah lapang pengelolaan tanaman terpadu (SLPTT) padi, jagung dan sekolah lapang pengendalian hama terpadu (SLPHT).

Iskak Riyanto, S.P., PPL Kecamatan Kedungadem.


By Admin
Dibuat tanggal 29-01-2020
4209 Dilihat
Bagaimana Tanggapan Anda?
Sangat Puas
26 %
Puas
45 %
Cukup Puas
3 %
Tidak Puas
26 %