Penggerek Batang Padi merupakan salah satu hama utama pada pertanaman padi di Kabupaten Bojonegoro. Menurut laporan dari Koordinator POPT-PHP Kabupaten Bojonegoro (Bapak Lilik Suharto, SP) jumlah keadaan serangan hama penggerek batang padi periode pengamatan tanggal 16 s/d 31 Desember 2018 sebanyak 136 Ha, dengan luas areal waspada 2.427 ha.
Saat ini pengendalian hama penggerek batang padi masih tergantung kepada penggunaan pestisida. Dengan bergantung kepada pestisida menjadikan petani menjadi kurang berdaya karena harga pestisida semakin meningkat akan meningkatkan biaya produksi. Oleh karena itu perlu dilakukan pengendalian hayati yang lebih mengutamakan kelestarian lingkungan. Salah satunya yaitu dengan pengembangan Trichogramma.
Pengembangan Trichogramma masih menjadi hal baru bagi petani di Kabupaten Bojonegoro. Oleh karena itu dalam rangka pengembangan Trichogramma di Kelompok Taninya pada tanggal 3 Januari 2019 Kelompok Tani dari Desa Sukowati, Bakalan, Bangilan Kecamatan Kapas dan Kelompok Tani dari Desa Sekaran, Kedungdowo dan Mulyoagung Kecamatan Balen dengan difasilitasi POPT-PHP dan Dinas Pertanian Kabupaten Bojonegoro belajar ke PPAH Kecamatan Singgahan kabupaten Tuban.
Pada kesempatan tersebut petani dapat berinteraksi langsung dengan Bapak Sapto (PPAH Kecamatan Singgahan Kabupaten Tuban) yang sudah lebih dulu mengembangkan Trichogramma dalam pengendalian hama penggerek batang padi di desanya.
Pemanfaatan Trichogramma dalam pengendalian hama penggerek batang padi dilakukan dengan teknik inundasi yaitu melepas sejumlah besar parasitoid pada suatu areal pertanaman padi. Untuk memenuhi kebutuhan parasitoid tersebut maka parasitoid telur diperbanyak secara massal dengan menggunakan telur inang pengganti yaitu Corcyra cephanolica (ulat beras).
Media yang digunakan untuk memelihara larva Corcyra cephanolica (hama gudang beras) adalah jagung giling. Dalam waktu antara 45 – 60 hari, maka muncullah ngengat yang nantinya akan bertelur. Telur ngengat tersebut kemudian ditempel di kertas yang sudah dilem dan dipaparkan parasitoid Trichogramma sehingga menjadi pias yang dapat dipalikasikan di pertanaman padi.
Untuk luasan lahan sawah 1 ha diperlukan 100 pias, dimana harga perpias adalah Rp. 1.500,- s.d Rp. 2.000,-. Jika dihitung dalam 1 musim tanam hanya butuh biaya Rp. 150.000,- s.d Rp. 200.000,-. Hal ini lebih murah jika dibandingkan dengan pemakaian pestisida dalam pengendalian hama penggerek batang padi.
Harapan kedepan setelah petani belajar pengembangan trichogramma di Bapak Sapto PPAH Desa Tingkis Kecamatan Singgahan Kabupaten Tuban, mereka dapat mempraktekkan ilmu yang telah didapatnya dan mengembangkan trichogramma untuk pengendalian hama penggerek batang padi di desanya masing-masing.
(Oleh Penulis : SUSANA, SST – Pj. Kasi Perlindungan Tanaman Disperta Bojonegoro).
Sangat Puas
31 % |
Puas
38 % |
Cukup Puas
5 % |
Tidak Puas
26 % |