dinperta.bojonegorokab.go.id — Dalam upaya meningkatkan produktivitas pertanian dan kesejahteraan petani, DinasKetahanan Pangan dan Pertanian Kabupaten Bojonegoro bekerjasama dengan Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta melaksanakan kegiatan Bimbingan Teknis (Bimtek) Teknologi Budidaya Padi yang berlangsung selama tiga hari, mulai tanggal 10 hingga 12 November 2025. Kegiatan ini dilaksanakan di lima kecamatan, yaitu Ngasem, Dander, Kepohbaru, Sugihwaras, dan Kalitidu.
Bimbingan teknis ini bertujuan untuk memperkenalkan inovasi teknologi budidaya padi menggunakan bakteri Bacillus spp. Penggunaan bakteri ini terbukti dapat membantu pertumbuhan akar tanaman serta meningkatkan penyerapan unsur hara penting seperti fosfat dan kalium. Selain itu, penerapan Bacillus spp. juga dapat mengurangi penggunaan pupuk kimia hingga 50%, sehingga lebih efisien dan ramah lingkungan.
Adapun pengaplikasian bakteri Bacillus spp. dilakukan dalam tiga tahapan, yaitu:
Pada saat pengolahan lahan,
Perlakuan benih sebelum tanam, dan
Saat pemupukan berlangsung.
Dalam kegiatan ini, petani juga diperkenalkan dengan varietas padi unggul Gamagora 7, hasil pengembangan dari Universitas Gadjah Mada Yogyakarta. Varietas ini dikenal dengan sebutan “padi amphibi” karena kemampuannya beradaptasi dan tumbuh baik di lahan kering (tadah hujan) maupun lahan basah (sawah). Padi Gamagora 7 memiliki umur genjah dengan potensi hasil tinggi mencapai 9–12 ton per hektar, menjadikannya salah satu varietas potensial untuk dikembangkan di wilayah Bojonegoro.
Pengembangan varietas Gamagora 7 juga merupakan langkah strategis dalam menghadapi perubahan iklim global yang dapat memengaruhi produksi pangan nasional. Melalui penerapan inovasi dan teknologi budidaya modern ini, diharapkan petani Bojonegoro dapat meningkatkan produktivitas sekaligus menjaga keberlanjutan usaha pertanian mereka.
Dengan terselenggaranya kegiatan Bimbingan Teknis Teknologi Budidaya Padi ini, Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kabupaten Bojonegoro berharap petani dapat mengadopsi teknologi baru yang lebih efisien dan berkelanjutan. Langkah ini menjadi wujud nyata komitmen Pemerintah Kabupaten Bojonegoro dalam mewujudkan sektor pertanian yang mandiri, maju, dan sejahtera.
|
|
|
|
|
Sangat Puas
33 % |
Puas
37 % |
Cukup Puas
5 % |
Tidak Puas
26 % |