dinperta.bojonegorokab.go.id — Pemerintah Kabupaten terus menunjukkan komitmennya dalam mendorong pertanian berkelanjutan berbasis teknologi dan kearifan lokal. Melalui agenda bertajuk Peluncuran Teknologisasi Pertanian dengan Drone Sprayer, Bupati Setyo Wahono memimpin langsung momentum penting ini sebagai bagian dari lompatan besar menuju pertanian masa depan.
Kegiatan yang berlangsung di Sarirejo ini (26/5) tidak hanya menjadi simbol kemajuan, tetapi juga menjadi ruang edukasi dan pameran inovasi lokal. Sejumlah teknologi diperkenalkan untuk mendukung efisiensi dan efektivitas kerja petani di lapangan, termasuk penggunaan drone sprayer yang diharapkan dapat mempercepat proses penyemprotan dan menghemat biaya operasional pertanian.
Biosaka: Stimulus Alami bagi Tanaman
Salah satu inovasi yang menjadi sorotan dalam acara ini adalah Biosaka, cairan elisitor alami yang berfungsi sebagai sinyal bagi tanaman untuk menyerap nutrisi secara optimal dan mempercepat pemulihan dari stres lingkungan, seperti pasca banjir. Berbeda dari pupuk atau pestisida, Biosaka berperan sebagai pemicu alami pertumbuhan tanaman. Produk ini telah dikembangkan selama satu tahun terakhir oleh para pegiat pertanian organik di Sarirejo, dan menunjukkan hasil yang menggembirakan.
Dukungan Pemerintah dan Inovasi Petani
Dalam sambutannya, Bupati Setyo Wahono menegaskan bahwa pemerintah daerah akan terus mendukung legalitas dan perizinan produk-produk organik lokal. Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian akan mengawal langsung proses tersebut. Selain itu, pemerintah juga membuka peluang bantuan tambahan berupa alat tanam dan mesin panen combine harvester.
Untuk meningkatkan kapasitas petani, program Sekolah Lapang juga terus digalakkan sebagai ruang belajar bersama, di mana petani dapat memperdalam ilmu dan praktik pertanian yang ramah lingkungan dan efisien.
Gerakan Kembali ke Alam dengan Bahan Gratis dan Efektif
Bupati juga mengajak seluruh petani untuk lebih masif menggunakan pupuk organik. Ia mencontohkan bahwa dengan teknologi N Level 1, urine dapat diolah menjadi pupuk organik cair dalam waktu kurang dari dua menit. Selain itu, rendaman rumput juga dapat dimanfaatkan sebagai pupuk cair hanya dalam waktu 5 hingga 7 hari.
Tidak hanya sebagai pupuk, urine dan rendaman rumput ini juga terbukti efektif sebagai pengendali hama dan penyakit tanaman. Cukup dengan elisitor rumput, adaptasi tanaman terhadap lingkungan bisa ditingkatkan secara signifikan — tanpa biaya tambahan.
“Betapa mudah dan murahnya bertani ketika sarana produksinya tersedia gratis, hama terkendali, dan hasil panen meningkat. Ini bukan hanya soal teknologi, tapi soal kesadaran kolektif untuk kembali menyatu dengan alam,” tegas Bupati.
Menuju Pertanian yang Mandiri dan Berdaya Saing
Peluncuran drone sprayer dan promosi inovasi lokal seperti Biosaka adalah bagian dari Gerakan Selamatkan Alam, Kembali ke Alam yang kini mulai digelorakan secara masif. Harapannya, kegiatan ini menjadi titik awal transformasi pertanian Sarirejo menjadi model pertanian mandiri, berdaya saing, dan berkelanjutan.
![]() |
![]() |
![]() |
![]() |
Sangat Puas
33 % |
Puas
38 % |
Cukup Puas
5 % |
Tidak Puas
24 % |