Walau dalam cuaca yang panas, muka sumringah tetap menghiasi wajah Abdul Rohim. Pasalnya, tanaman semangka petani yang beralamat di Desa Bakung, Kecamatan Kanor, Kabupaten Bojonegoro hari ini memasuki masa panen dengan hasil melimpah.

Petani dengan nama panggilan Rohim itu menanam semangka sebanyak 2.000 batang, varietas Praya F1 dengan karakter bulat, merah, dan berbiji.

"Alhamdulillah hari ini panen semangka, saya menanam sebanyak 2.000 batang, rata-rata satu buah berbobot sekitar 4 kg", kata Rohim, Minggu (10/9/2023).

Rohim menambahkan bahwa tanaman semangkanya rasanya lebih manis alami, tidak ada serik di tenggorakan, karena dia tidak menggunakan pestisida kimia. Untuk pupuk pelengkap cair dia menggunakan Biosaka, Jakaba, dan POC.

Rohim, yang juga seorang petani muda ini sudah lama meramu, meracik pupuk organik, hayati sendiri. Baik organik padat atau cair. Selama ini dia sudah aplikasi untuk tanaman padi dan lombok. Hasilnya bagus, bisa menghemat penggunaan pupuk kimia. Selain itu juga ramah lingkungan dan ramah di kantong.

"Untuk pemupukan semangka ini saya menggunakan pupuk Phonska sebanyak 25 kg dan KCl 5 kg. Ditambah penyemprotan dengan Biosaka, Jakaba, dan POC racikan sendiri. Untuk aplikasinya 4 hari sekali. Sayatidak menggunakan insektisida dan fungisida kimia", ucap Rohim, yang juga seorang pendidik itu.

Panen hari ini oleh Rohim langsung dipasarkan di jalan pinggir sawah, dan laris manis. Banyak warga sekitar atau pengendara yang lewat beli di tempat.

"Langsung kita pasarkan di pinggir jalan, banyak warga sekitar yang membelinya. Harga Rp 4.000,- per kg", tutup Rohim dengan sumringah.

Petugas POPT Ahli Muda Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kabupaten Bojonegoro, Susana mengapresiasi Rohim yang sudah setahun terakhir ini menggunakan Biosaka dan Jakaba

"Biosaka menjadi salah satu solusi untuk efisiensi biaya karena terbukti mampu mengurangi penggunaan pupuk kimia dan pestisida serta meningkatkan hasil produksi pertanian", kata Susana, Minggu (10/9/2023).

Susana menambahkan bahwa hal tersebut bisa meningkatkan peluang dalam peningkatan pendapatan dan kesejahteraan petani. Ke depan diharapkan penggunaan Biosaka dan Jakaba dapat meluas ke petani sekitar dan mampu menjadi pengungkit berkembangnya pertanian ramah lingkungan dengan pemanfaatan bahan-bahan alami yang tersedia di sekitar petani.

"Petani Hebat, dengan Biaya Hemat, Keuntungan Berlipat-lipat", tutup Susana menyemangati petani untuk menggunakan Biosaka dan Jakaba.


By Admin
Dibuat tanggal 11-09-2023
588 Dilihat
Bagaimana Tanggapan Anda?
Sangat Puas
26 %
Puas
45 %
Cukup Puas
3 %
Tidak Puas
26 %