Tikus sawah (Ratus argentiventer) hama yang relatif sulit dikendalikan. Perkembangbiakan Hama tikus yang cepat serta daya rusak pada tanaman yang cukup tinggi menyebabkan hama tikus selalu menjadi ancaman pada setiap pertanaman. Kerusakan tanaman yang di akibat serangan tikus sangat besar, karena menyerang tanaman sejak di pertanaman hingga menjelang panen. Berkaitan dengan hal tersebut, maka upaya pengendalian untuk menekan populasi tikus harus dilakukan terus menerus mulai dari saat pratanam hingga menjelang panen dengan menggunakan berbagai teknik secara terpadu. Peran serta dan kerjasama masyarakat / kelompok tani, penentu kebijakan dan tokoh masyarakat juga diperlukan selama proses pengendalian hama tikus.
BEBERAPA TEKNIK PENGENDALIAN
Pemagaran plastik yang mengelilingi petakan persemaian atau sawah yang dilengkapi perangkap bubu pada tiap jarak tertentu.
Pengendalian dengan peralatan lengkap (pemukul, emposan, jaring dan sebagainya) yang dilakukan oleh seluruh komponen masyarakat yang terkoordinir dan terencana dalam satu hamparan pertanaman yang luas
Pengumpanan racun tikus dengan rodentisida akut atau antikoagulan yang dicampur gabah atau beras kemudian diletakkan pada lalulintas tikus.
Jaring dipasang pada salah satu sisi hamparan sawah, kemudian di sisi lain secara bersama-sama dilakukan penggiringan tikus dan di tepi jaring beberapa orang menunggu dengan alat pemukul.
Penggenangan lobang-lobang tikus dilakukan pada saat menjelang pembuatan persemaian.
Membersihkan semak belukar/gulma, membongkar lobang tikus dan perbaikan pematang.
Pengendalian menggunakan musuh alami seperti kucing, anjing dan burung hantu.
Pengaturan pola tanam yaitu dilakukan rotasi antara padi dan palawija dan pengaturan pola tanam secara serempak.
Akhir-akhir ini hasil pengamatan dari petugas OPT diantaranya kelompok tani Karya Tani Desa wotanngare Kecamatan kalitidu, desa Gading kec Tambakrejo, desa Nganti kec Nraho. telah terjadi serangan OPT tikus ( RATTUS ARGENTIVENTER) sehingga perlu segera dikendalikan, untuk mengendalikan dianjurkan tindakan dengan cara pengumpanan racun yang berbahan aktif seperti Brodifakum, Coumatetralyl dan lain lain. Atau juga bisa dengan pengemposan liang aktif tikus pada pematang atau tanggul disawah. pengendalian tikus sebaiknya dilakukan sejak dini dan berkelanjutan secara bersama-sama.Karena tikus merusak tanaman padi pada fase tumbuh dari semai hingga panen bahkan sampai penyimpanan.Kerusakan parah terjadi jika tikus menyerang padi pada fase generatif,karena tanaman sudah tidak mampu membentuk anakan baru.pada serangan berat, tikus merusak tanaman padi mulai dari tengah petak, meluas kearah pinggir dan menyisakan1-2 baris tanaman padi dipinggir petakan. Tikus menyerang tanaman padi pada malam hari siang hari tikus bersembunyi dalam sarangnya ditanggul irigasi ,jalan sawah,pematang dan didaerah perkampungan dekat sawah.Maka dengan hasil pengamatan tersebut petugas POPT PPL Kelompoktani beserta anggota bersepakat mengadakan Gerakan pengendalian tikus dengan cara pengumpanan dengan memakai Racun berbahan aktif Brodifakum, Coumatetralyl dan lain lain yang di suport dari Dinas Ketahanan Pangan dan pertanian yang dilaksanakan Hari Jum`at tanggal 16 April 2021. luas tanaman padi 119 ha , umur tanaman 15 - 20 hst , luas serangan 8 ha dengan intensitas 5.57 %, luas waspada 25 Ha. Rodentisida sebaiknya digunakan pada periode bero dan fase awal vegetatif.
Semoga Bermanfaat……….
Sangat Puas
31 % |
Puas
38 % |
Cukup Puas
5 % |
Tidak Puas
26 % |